Path: Top -> S1 - Skripsi -> FKIP -> PGTK
STRATEGI DAN HASIL PEMBERIAN PUJIAN TERHADAP PERILAKU DISIPLIN ANAK
Skripsi/Tugas Akhir from umj / 2012-11-14 16:01:54
Oleh : LILIN IDAYANTI , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dibuat : 2012-11-14, dengan 1 file
Keyword : STRATEGI DAN HASIL PEMBERIAN PUJIAN
Oleh : LILIN IDAYANTI , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dibuat : 2012-11-14, dengan 1 file
Keyword : STRATEGI DAN HASIL PEMBERIAN PUJIAN
Latar Belakang
Pendidikan anak usia TK merupakan proses belajar mengajar di TK yang mengacu pada prinsip dasar “belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar”. Dengan bermain tanpa disadari kemampuan anak dapat dikembangkan, sehingga anak tidak terasa kalau dalam bermain itu juga anak bisa belajar.
Anak merupakan pribadi-pribadi yang unik. Hal ini menuntut guru untuk memahami anak agar pembinaan perilaku yang mendukung aspek perkembangan anak baik jasmani, sosial, emosi, kognitif maupun aspek lainnya. Ada sebagian guru yang memandang bahwa mengajar anak-anak TK merupakan kegiatan yang menarik dan mengasyikkan karena anak yang dibimbingnya bergairah dalam belajar, patuh, dan berperilaku yang menyenangkan. Namun sebaliknya ada pula guru-guru yang menyatakan nada kecewa dan frustasi terhadap perilaku anak-anak seperti suka menangis, malas dan tidak bergairah saat dibimbing. Guru-guru merasakan mengajar anak TK sebagai kegiatan yang menjemukan dan melelahkan.
Pada dasarnya guru di TK mengemban tugas mulia, yaitu meletakkan dasar ke arah perkembangan perilaku yang diperlukan anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pemberian pengalaman, latihan-latihan, serta kegiatan pembelajaran yang utuh dan terpadu.
Pembentukan perilaku anak tersebut dilakukan dalam bentuk kegiatan pelaksanaan pengelolaan kelas yang bertujuan agar tercipta kondisi yang kondusif bagi pembelajaran anak dengan tetap memperhatikan prinsip belajar sambil bermain dan aspek perkembangan anak. Pembinaan perilaku dalam pengelolaan kelas ini lebih merupakan kegiatan guru untuk memelihara dan meningkatkan, mengurangi dan menghilangkan, serta mengajar anak berperilaku yang baru untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran (Elizar, 2005).
Secara psikososial, tiap anak memiliki kebutuhan dasar yang dapat dilayani melalui disiplin. Bahkan dapat dikatakan bahwa disiplin sesungguhnya adalah kebutuhan intrinsik dan ekstrinsik bagi perkembangan anak. Kebutuhan instrinsik artinya melalui disiplin anak dapat berfikir, menata dan menentukan sendiri tingkah laku sosial sesuai dengan tata tertib dan kaidah-kaidah tingkah laku dalam masyarakat. Kebutuhan ekstrinsik artinya dalam kehidupannya anak akan selalu cenderung bertanya dan meminta petunjuk tentang arah tingkah lakunya, disinilah disiplin berfungsi memberi penerangan agar tingkah laku anak tidak tersesat dan menimbulkan suasana hidup yang tidak menyenangkan bagi anak (Maria, 2005).
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak berperilaku moral yang disetujui dan diterima oleh kelompok (Hoffman, 1970). Tujuannya adalah agar anak dapat menampilkan perilaku sesuai dengan standar kehidupan dalam suatu kelompok manusia (Hurlock, 1996).
Hasibuan (1994) mengemukakan bahwa pemberian penguatan ini membantu beberapa tujuan dan manfaat dalam proses belajar mengajar, yaitu : (1) Meningkatkan perhatian anak, (2) Memudahkan anak dalam proses pembelajaran, (3) Membangkitkan dan memelihara motivasi, (4) Mengendalikan dan merubah tingkah laku belajar yang produktif, (5) Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar, (6) Mengarahkan cara berfikir tingkat tinggi.
Pemberian pujian yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut mengubah tingkah laku belajar anak yang produktif agar anak dalam belajar menjadi semangat dan tidak terlalu jenuh. Dalam meningkatkan perhatian anak guru berusaha memotivasi anak yang dilakukan dengan memberi pujian jadi anak menjadi lebih semangat dalam belajar dan mendorong anak untuk disiplin, contoh agar anak menjadi disiplin sebelum istirahat anak disuruh bergantian atau mengatur waktu cuci tangan sesudah anak bisa mengantri guru memberi pujian terhadap anak tersebut.
Anak merupakan pribadi-pribadi yang unik. Hal ini menuntut guru untuk memahami anak agar pembinaan perilaku yang mendukung aspek perkembangan anak baik jasmani, sosial, emosi, kognitif maupun aspek lainnya. Ada sebagian guru yang memandang bahwa mengajar anak-anak TK merupakan kegiatan yang menarik dan mengasyikkan karena anak yang dibimbingnya bergairah dalam belajar, patuh, dan berperilaku yang menyenangkan. Namun sebaliknya ada pula guru-guru yang menyatakan nada kecewa dan frustasi terhadap perilaku anak-anak seperti suka menangis, malas dan tidak bergairah saat dibimbing. Guru-guru merasakan mengajar anak TK sebagai kegiatan yang menjemukan dan melelahkan.
Pada dasarnya guru di TK mengemban tugas mulia, yaitu meletakkan dasar ke arah perkembangan perilaku yang diperlukan anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pemberian pengalaman, latihan-latihan, serta kegiatan pembelajaran yang utuh dan terpadu.
Pembentukan perilaku anak tersebut dilakukan dalam bentuk kegiatan pelaksanaan pengelolaan kelas yang bertujuan agar tercipta kondisi yang kondusif bagi pembelajaran anak dengan tetap memperhatikan prinsip belajar sambil bermain dan aspek perkembangan anak. Pembinaan perilaku dalam pengelolaan kelas ini lebih merupakan kegiatan guru untuk memelihara dan meningkatkan, mengurangi dan menghilangkan, serta mengajar anak berperilaku yang baru untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran (Elizar, 2005).
Secara psikososial, tiap anak memiliki kebutuhan dasar yang dapat dilayani melalui disiplin. Bahkan dapat dikatakan bahwa disiplin sesungguhnya adalah kebutuhan intrinsik dan ekstrinsik bagi perkembangan anak. Kebutuhan instrinsik artinya melalui disiplin anak dapat berfikir, menata dan menentukan sendiri tingkah laku sosial sesuai dengan tata tertib dan kaidah-kaidah tingkah laku dalam masyarakat. Kebutuhan ekstrinsik artinya dalam kehidupannya anak akan selalu cenderung bertanya dan meminta petunjuk tentang arah tingkah lakunya, disinilah disiplin berfungsi memberi penerangan agar tingkah laku anak tidak tersesat dan menimbulkan suasana hidup yang tidak menyenangkan bagi anak (Maria, 2005).
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak berperilaku moral yang disetujui dan diterima oleh kelompok (Hoffman, 1970). Tujuannya adalah agar anak dapat menampilkan perilaku sesuai dengan standar kehidupan dalam suatu kelompok manusia (Hurlock, 1996).
Hasibuan (1994) mengemukakan bahwa pemberian penguatan ini membantu beberapa tujuan dan manfaat dalam proses belajar mengajar, yaitu : (1) Meningkatkan perhatian anak, (2) Memudahkan anak dalam proses pembelajaran, (3) Membangkitkan dan memelihara motivasi, (4) Mengendalikan dan merubah tingkah laku belajar yang produktif, (5) Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar, (6) Mengarahkan cara berfikir tingkat tinggi.
Pemberian pujian yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut mengubah tingkah laku belajar anak yang produktif agar anak dalam belajar menjadi semangat dan tidak terlalu jenuh. Dalam meningkatkan perhatian anak guru berusaha memotivasi anak yang dilakukan dengan memberi pujian jadi anak menjadi lebih semangat dalam belajar dan mendorong anak untuk disiplin, contoh agar anak menjadi disiplin sebelum istirahat anak disuruh bergantian atau mengatur waktu cuci tangan sesudah anak bisa mengantri guru memberi pujian terhadap anak tersebut.
Beri Komentar ?#(0) | Bookmark
Properti | Nilai Properti |
---|---|
ID Publisher | umj |
Organisasi | F |
Nama Kontak | Lutfi Ali Muharom |
Alamat | Jl. Karimata 49 |
Kota | Jember |
Daerah | Jawa Timur |
Negara | Indonesia |
Telepon | 0331323915 |
Fax | - |
E-mail Administrator | [email protected] |
E-mail CKO | [email protected] |
Print ...
Kontributor...
- , Editor:
Download...
Download hanya untuk member.
File : TA Lilin.pdf
(151595 bytes)