Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang saat ini mengalami pergeseran warna dan motif. Unsur yang membentuk motif dinamakan ornament, yang mana dapat berbentuk geometris maupun non-geometris yang nantinya dapat mendefinisikan filosofi atau arti batik (Doellah, 2002; Kerloug, 2004). Adapun beberapa contoh motif batik, yaitu: repetitive, kawung, parang, garuda, kombinasi, api, buketan dan modang. (Sumber: Veronica Sri Moertini. 2007. Pengembangan Skalabilitas Algoritma Klasifikasi c4.5 Dengan Pendekatan Konsep Operator Relasi. Studi Kasus: Pra-Pengolahan Dan Klasifikasi Citra Batik).Pemilihan motif batik yang sesuai dengan karakter seseorang dapat ditentukan dengan pendeskripsian sebuah profil berbentuk teks yang menggunakan teknik text mining dengan algoritma klasifikasi Naive Bayes.

Dalam studi kasus ini penulis mengusulkan proses klasifikasi karakter menggunakan algoritma Naive Bayes. Klasifikasi ini tergantung kepada tingkat keakuratan sumber filosofi motif batik dan seberapa jelas dan benar pendeskripsian profil calon pemakai batik itu sendiri. Maka dapat disimpulkan bahwa klasifikasi ini dapat merekomendasikan motif batik sesuai karakter calon pemakai batik. Penulis mengambil judul Klasifikasi Karakter Pengguna Batik Untuk Rekomendasi Motif Menggunakan Algoritma Naïve Bayes karena saat ini banyak sekali orang yang bingung dalam memilih motif dari batik itu sendiri, selain itu juga sering terjadi kesalahpahaman dalam memilih motif batik yang sesuai.